Minggu, 18 Januari 2015

Seks sebagai Sunah Rasul?

Jika kita ngomongin sunah Rasul,pasti pikiran kita langsung ke arah itu (seks). Padahal sunah Rasul bukan cuma itu, bahkan ini telah menjadi sebutan lain untuk seks. Orang mana aja baik yang muslim ataupun yang non muslim menyebut kalau seks itu sunah Rasul, ya memang tidak salah,bahwa memang seks termasuk sunah Rasulullah itu memang benar,tapi seks yang bagaimana dulu,kan gitu toh?

Bagi seorang muslim perbuatan apa saja bisa jadi ibadah dan mendatangkan pahala tergantung niat dan cara mengerjakannya.
Satu contoh: makan, makan hukumnya mubah,namun bagi seorang muslim jika di niatkan untuk bisa kuat melaksanakan ibadah tentu insya Allah jadi pahala,asalkan makanan itu di dapat dari jalan yang halal dan makanan itu sendiri adalah makanan yang halal lagi baik serta tidak berlebih lebihan tentunya.

Nah kembali kepada pokok persoalan, nabi SAW bersabda: "mengadakan hubungan suami istri (seks) adalah juga sedekah dan mendapat pahala". Para sahabatpun bertanya: "apakah juga ada pahalanya ya Rasul jika hal itu dilakukan untuk memuaskan hawa nafsu?"
Nabi SAW menjawab: "jika seseorang memuaskan hawa nafsunya di tempat yang salah,bukankah itu berdosa?"
Sahabat menjawab: "ya,benar ya Rasulullah"
Kemudian Nabi kembali bersabda: "dengan tujuan menghindarkan diri dari dosa,tidak di ragukan lagi ia akan mendapat pahala"

Disini jelas bahwa melakukan hubungan seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sah dengan tujuan menghindarkan diri dari dosa,bukan sebaliknya.

Lalu seperti apa atau bagaimana seks menurut Rasulullah?
Nabi bersabda: "barang siapa yang hendak bersetubuh dengan istrinya,maka ikutilah caraku,jika kamu mengikuti caraku maka kamu akan di karuniai anak yang bagus,shaleh dan berilmu banyak".

* melakukan hubungan seks hendaknya dilakukan dengan sangat rahasia/tertutup dari pandangan orang lain bahkan oleh bayi sekalipun,kecuali si bayi sedang tertidur

* hendaknya memakai penutup (selimut atau sarung)

* hendaknya suami istri dalam keadaan bersih badan dan pakaiannya,jika perlu mandi terlebih dahulu. Setelah mandi keduanya memakai pakain yang bagus

* bersiwak atau menggosok gigi agar nafas segar

* bercanda dan bersenda gurau untuk membangkitkan gairah antara keduanya.

* suami memberi salam:
"assalamu 'alaika ya babar rahmah". "keselamatan atasmu wahai pintu rahamat"
Sang istri menjawab: "alaika wa'alayya salam". "keselamatan untukmu juga untukku"

* suami memegang pucuk rambut istri dan meciumnya tiga kali sambil membaca shalawat.

* suami merangkul leher istrinya dan mencium pipi yang kanan dan yang kiri dengan membaca shalawat tiga kali.

* mencium buah dadanya yang kanan dan yang kiri dengan membaca dua kalimah syahadah sekali sekali.

*mencium kening antara dua alis dengan membaca surat alfatihah sekali dan surah al ikhlas sekali.

* lalu suami mendekap istrinya dengan membaca shalawat.

* setelah itu barulah mulai dengan membaca doa: "allahumma jannibna wajannib syaithana 'ala ma razaqtana, innaka 'ala kulli syai-in qadiir".
"ya Allah jauhkanlah kami dan jauhkan syetan atas rizki yang telah Engkau berikan kepada kami,sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu"

* ketika suami telah ejakulasi maka membaca doa: "alhamdulillahilladzi khalaqa min maa-i basyara"
"segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dari air"

Demikian itulah hubungan seks seperti yang Rasul lakukan. Dan hendaknya dalam melakukannya tidak semata mata untuk menuruti dan memuaskan hawa nafsu belaka tapi harus di iringi niat untuk mendapatkan keturunan yang shaleh dan untuk memenuhi kewajiban bersama (suami dan istri).

Terimakasih telah meluangakn waktu untuk membaca tulisan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar